Empty Space For You – Part 2

Chapter 2 : What a sky know my feeling?

“All in this chapter are Park Yoochun’s side”

Hanya tunggu sebentar Yoochun-ah, tunggulah sebentar. Lihat bagaimana dia tersenyum, bukankah itu senyum yang paling kau sukai? Jadi tunggulah sebentar.

benar, tidak ada yang membuatku bahagia selain melihatnya tersenyum. Meskipun dia sedang tidak tersenyum kepadaku. Yoon Eun Hye, yeoja cantik itu sekarang tengah duduk dibangku taman bersama kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Taecyeon namja beruntung yang bisa mendapatkan hati yeojaku. Memang, dia yeojaku tapi sayang sekali aku bukan namjanya, aku hanya teman. Teman yang tengah dilupakan.

Sepertinya tidak benar-benar dilupakan, karena dia sedang melambaikan tanganya kepadaku sekarang. Itu artinya dia sadar akan keberadaanku. Lalu pertanyaan yang muncul, bagaimana perasaanmu sekarang? Tentu saja sakit, tapi tetap saja aku datang karena hanya ingin melihat wajah ‘ayu’ nya. Langit, apakah yang aku lakukan ini salah? Jika benar, kumohon maafkan aku,

~Empty space for you~

Mungkin aku terlihat menyedihkan, bagaimana tidak? sampai hari ini hidupku hanya berputar-putar disekeliling Yoon Eun Hye. Tapi aku tidak pernah bisa mendapatkannya. Bagaimana aku menceritakannya, Yoon eun hye adalah satu-satunya yang kulihat ketika hatiku menyadari keberadaan seorang yeoja. Yahh, bisa dikatakan ketika aku mulai merasakan apa itu jatuh cinta. Dan itu terjadi saat aku berada di bangku smp. Sudah lama bukan?

Hanya dia yang aku punya, hanya Yoon Eun Hye. Aku tidak pernah mempunyai teman atau sahabat selain eun hye. Aku juga tidak pernah berkencan dengan yeoja manapun sampai saat ini. Entah karena ada atau tidak yeoja yang menyukaiku tapi yang pasti aku tidak bisa menyukai yeoja lain selain Yoon Eun Hye.

Begitupun dengan perasaanku ini, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya melainkan diriku sendiri. Benar juga, karena seorang temanpun aku tidak punya. Mungkin benar-benar aku seorang diri dan mungkin juga langit. Bukan, bahkan aku tidak pernah menanyakannya, apakah langit tau perasaanku ini??

#Flashback
“ya! Park Yoochun kau baru datang sekarang hah?” Yoon Eun Hye, seorang gadis cantik yang tengah berdiri di ambang pintu, dilihat dari raut wajahnya sekarang gadis ini lebih mirip seperti preman yang akan menodong setiap orang yang melewati pintu kelas. Tapi sayang, targetnya adalah Yoochun kali ini.

“ne, waeyo?” Yoochun yang baru datang terpaksa menghentikan kakinya tepat didepan seseorang yang sepertinya akan menelannya bulat-bulat sebagai pengganti sarapan pagi.

“waeyo? Ya! Aku sudah dari tadi menunggumu disini. Palli keluarkan buku peer matematikamu sebentar lagi bel masuk akan berbunyi” tanpa berbasa basi Eun Hye dengan gesitnya langsung merampas tas Yoochun dan dengan cepatnya langsung menyalin apa yang tertulis dibuku Yoochun ke dalam miliknya.

“ya! Yoon Eun Hye, kau tidak membuat tugas lagi?” pasrah merupakan kata-kata yang tepat bagi Yoochun saat ini. Ini bukan kali pertama sesuatu yang seperti ini terjadi. Dan Yoochun pun sangat memakluminya apalagi dengan pelajaran yang berhubungan dengan hitung menghitung.

“aniya, aku bukan tidak membuatnya tapi aku belum membuatnya.” Eun Hye membuat alibinya, alasan yang sama untuk sesuatu yang sama pula.

“Apa?Itu sama saja Eun Hye-ya”

“itu beda Yoochun-ah, aku bukan tidak membuatnya tapi aku hanya belum membuatnya. Itu artinya aku sudah mempunyai niat untuk membuat tugas tapi karena ada sesuatu jadi aku tidak sempat membuatnya. Arraseo!” jawab eun nye panjang lebar. Wajahnya kini didekatkan dengan wajah yoochun dan membuat yoochun sedikit menegang “arraseo!”

#flashback end

Ahh ingatan itu. Kenapa tiba-tiba momen itu lewat begitu saja dikepalaku. Momen dimana pertama kalinya hatiku menyadari keberadaan Yoon eun hye. Begitu jelas sekali ketika dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Bahkan setelah kejadian itu aku di landa perasaan gugup kepadanya, terlebih lagi ketika dia berada dekat denganku. Dan perasan gugup itu membuatku terpaksa harus menjahuinya selama seminggu untuk menenangkan perasaanku. Baiklah, betapa bodohnya aku!.

Walaupun aku bodoh, tapi aku lah orang yang paling beruntung didunia ini, karena sampai sekarang hanya akulah orang yang paling dekat dengannya. Akulah satu-satunya orang yang tau rahasia hidupnya. Awalnya kami tidak dekat sama sekali, bahkan tidak saling kenal meskipun kita berada di kelas yang sama. Tapi karena dia menggantungkan hidupnya dengan menjadi langganan menyontek tugas dariku akhirnya kita bisa sedekat ini. Paling tidak aku merasa sedikit bangga dengan otakku ini, dan aku harus meralat ucapanku tadi kalau aku ini tidak bodoh, hanya sedikit pintar dan juga beruntung.

Sayangnya hatiku tidak seberuntung otakku. You know what i mean? Yeah, it’s about love. Banyak orang diluar sana yang mengatakan kalau orang yang mencintai itu artinya dia bisa merasakan cinta sejati dan juga orang yang beruntung. Benarkah demikian? Lalu bagaimana denganku? Kurasa teori itu 360 derajat sangat berbanding terbalik dengan diriku. Jangankan mendapatkan cinta sejati, mungkin saja hatiku ini sudah mati rasa karena terlalu lama mencintai. Bahkan aku tidak bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai seseorang.

Dan keadaanku ini sangat berbanding terbalik dengan seseorang yang sangat aku cintai. Yoon Eun hye, gadis itu bahkan sudah tidak bisa terhitung banyaknya dia mendapatkan cinta. Parasnya yang cantik dan kepribadiannya yang ceria membuat siapapun dengan senang hati akan memberikan cintanya bila diminta. Namun, Yoon eun hye bukan tipe gadis yang mudah untuk jatuh cinta. Selama ini, hanya ada tiga manusia beruntung yang pernah memiliki yeojaku termasuk Taecyeon, namja terpopuler versi yeoja-yeoja dikampusku. Serasi sekali, namja terpopuler bersanding dengan yeoja tercantik. Jadi, tak adakah peran yang tersisa untukku?

~Empty space for you~

Duduk dibawah pohon saat musim semi seperti ini memang menyenangkan. Sudah beberapa hari ini aku mempunyai hobi baru, yaitu berkencan dengan pohon maple sepanjang hari. Setidaknya aku sama seperti mereka yang ada disini ‘berkencan’. Ah, sudahlah ini benar-benar tidak lucu. Laptop, buku dan dua kaleng minuman menjadi teman kencanku yang lainnya. Setidaknya membaca buku dibawah pohon itu sedikit menyenangkan. Tapi memang benar, kegiatanku sekarang beralih dari seorang ‘penguntit’ Yoon Eun Hye menjadi seperti ini. Terserah kalian menyebutnya apa.

Hari ini aku tidak ada kuliah, tapi entah kenapa tiba-tiba saja aku berada disini. Mungkin kau sudah menebak jawabannya. Benar sekali, aku merindukannya. Tidak bertemu dengannya membuat hatiku terasa sakit, dan hanya dengan melihatnya aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Ya, aku berjanji setelah melihatnya aku akan pulang. Namun langit memang tidak pernah berpihak padaku, bagaimana aku akan pulang jika seharian ini aku benar-benar tidak menemukannya. Dimanapun.

Senja sudah mulai menampakkan wujudnya untuk menggantikan tugas sang mentari. Semburat merah membentang membentuk sebuah garis indah di lintas cakrawala. Sayang, tak ada warna warni sang pelangi yang menghiasnya. Sehari sudah aku menghabiskan waktuku disini, membaca buku dibawah pohon. Sebuah formalitas, karena aku tidak benar-benar membacanya. Melihat cover nya yang bertuliskan ‘sebuah cerita romantis‘ pun aku sudah tidak berminat. Ini juga tidak sengaja terbawa olehku karena aku mengambilnya secara acak saat di perpustakaan tadi. Membaca novel yang ber genre romance bukanlah minatku, cerita horror lebih menarik bagiku. Kurasa mereka yang menulis ataupun yang membaca cerita romantis itu terlalu melebih-lebihkan.

~Empty space for you~

Lapar yang tak terelakkan membuatku menyerah untuk hari ini. Aku harus pulang, setidaknya aku harus memasukan sesuatu kedalam perutku atau kalau tidak aku akan mati. Akan sangat menyedihkan kalau aku benar-benar menghilang dari dunia ini, karena selamanya aku tidak akan lagi bisa melihatnya. Aish, apa yang sedang kupikirkan sekarang? Lapar membuatku tidak bisa berpikir dengan benar.

Yoon Eun Hye, gadis itu dimana dia hari ini. Apa dia sedang berkencan disuatu tempat dengan namjanya hari ini? Gila, apa ini, aku benar-benar menunggu seseorang yang sedang berkencan jika itu benar. Seorang ‘penguntit’ yang bodoh. Haruskah aku belajar dari para fans idol korea? Ya, sepertinya itu harus.

“Ya! Park Yoochun”

Siapa itu, seperti Yoon eun hye. Benar itu dia, aigoo dia memanggilku dan dia sedang berlari kearahku sekarang.

“yoon Eun Hye, kau disisni? Aku tidak melihatmu”

“anni, aku ke kampus hanya untuk meminjam buku. Kau tau? Aku tadi membolos kuliah. Hari ini aku berkencan dengan Taecyeon, kami menonton film bersama dan juga makan siang bersama”

Jelasnya panjang lebar. Mendengar ceritanya, jelas dia sangat bahagia sekali hari ini. Eun hye ya, apa kau benar-benar mencintainya?

“benarkah?”

“ne, lain kali kau harus ikut dengan kami Yoochun-ah”

“ahh, tidak. Tugasku banyak, jadi aku tidak bisa. Emm, Eun Hye ya, aku pulang dulu ne”

Raut menyesal kentara sekali tergambar diwajah cantiknya. Aku membuat kesalahan kali ini. Aku berjalan pulang meninggalkannya, dia masih berdiri mematung disana. Aku harus menepati janjiku kali ini yaitu aku akan pulang setelah melihatnya

~Empty space for you~

Hari ini seperti biasa, sepi. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang dan menyibukkan diri dengan sesuatu, walau aku sendiri tidak tau sesuatu yang seperti apa itu. Yang pasti aku tidak berlama-lama di kampus, karena itu sangat membuat hatiku tidak nyaman. Sialnya itu sangat tidak mungkin karena pada kenyataannya aku baru saja menginjakkan kakiku di kampus, jadi mana mungkin aku pulang. Tapi bisa saja kalau aku benar-benar nekat melakukannya.

“Yoochun-ah, aku pergi dulu” hanya itu, hanya itu yang bisa kudengar dari mulut Yoon eun hye selama dikelas dan juga hari ini. Meskipun aku berada dikelas yang sama dengannya, tapi kita tidak berbicara satu sama lain. Hanya senyum manis yang ia tunjukkan padaku, itupun hanya sekali.

To be continue …

2 thoughts on “Empty Space For You – Part 2

Leave a comment