0

KARENA AKU SEORANG WANITA

Karena aku seorang wanita

Yang selalu dianggap lemah tak berdaya

Yang sering dipandang sebelah mata

Tak bertenaga, dan bukan apa-apa

Karena aku seorang wanita

Yang hanya punya hati dan air mata

Yang lebih suka mendekat pada tajamnya rasa

Pun, yang tak pandai menggugat dan bersuara

Karena aku seorang wanita

Yang mampu menahan seribu duka

Yang hanya bisa memendam namun tak terucap

Yang hanya bisa menunggu namun tak menghampiri

Karena aku seorang wanita

Yang tak lebih kuat dari sebatang baja

Yang tak lebih rapuh dari segela kaca

Pun, yang tak lebih indah dari intan permata

Karena aku seorang wanita

0

Jodoh Itu Hak Prerogative Tuhan (?)

Perkara jodoh itu urusan Tuhan. Dengan siapa, kapan, dan bagaimana memang sudah menjadi misteri kehidupan. Namun, ketika itu sudah menjad ketetapan lantas tidak membuat kita seratus persen pasrah.

Jodoh mesti kita usahakan. Tapi, berusaha yang seperti apa dulu? Saat kita sepakat dengan kalimat ‘ Biarkan Tuhan yang memilihkan jodoh yan terbaik untuk kita’. Maka yang ‘terbaik’  disinilah yang bisa kita usahakan.

Saat menginginkan Jodoh yang baik, apakah kita sudah berusaha menjadi lebih baik? Atau ketika menginginkah jodoh yang taat, apakah kita sudah berusaha menjadi yang lebih taat?

Berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri menjadi lebih baik adalah kunci dasarnya.

Pun, seperti ujian. Jika kita ingin lulus denga nilai yang bagus, maka yang harus kita lakukan adalah belajar sungguh-sungguh, rajin membaca dan mengerjakan soal-soal latihan. Maka, hasilnya pun nantinya akan mengikuti sebesar apa kita telah berusaha.

Bukankah orang baik nantinya akan mendapatkan yang baik pula?

0

SENJA DI BUKIT BIRU

Semburat merah yang melintas membentuk garis-garis indah di cakrawala. Perpaduan warna merah, kuning dan biru menjadikan bias-bias indah langit diatas sana. Itulah senja. Dan senja yang paling indah adalah disini, di bukit biru. Nama bukit biru bukan karena bukit ini berwana biru namun di bukit ini terdapat sebuah bangunan besar nan megah tinggalan belanda yang bercat warna biru.

Continue reading

0

MENDEKAP RINDU

Ketika rindu ini begitu menghujam. Apalah dayaku yang hanya mampu berucap lirih ‘aku rindu, sangat merindukamu’ sendiri, di dalam kesunyianku. Hanyalah sekelebat kenangan samar-samar yang mucul sebagai wakil dari hadirmu. Anehnya itu malah semakin membuatku gila akan sosokmu. Sudah lama memang, namun entah kenapa rasa itu masih saja menyesak, bergelung di kedalaman hati. Seakan ia tersesat di  sebuah labirin gelap dan tak pernah menemukan jalannya kembali.

Continue reading

0

HEARTSTRINGS

Kupikir itu akan jadi kali terakhir aku pergi darimu, menjauh, menghilang dari kehidupanmu. Ternyata tidak, karena semua itu malah semakin membuatku tak ingin melepaskanmu. Kau seperti magnet yang dengan kekuatanmu mampu menarikku jauh lebih dekat dengan dirimu. Kau seperti menjadi sebuah pengecualian bagiku.

Continue reading

0

Mas Rengga

“Kamu sudah banyak berubah dek”

Entah apa yang ada didalam pikiranmu ketika melihatku mas, sehingga kalimat itu yang muncul di pertemuan pertama kita disini. Kau bahkan mengabaikan tata cara bagaimana berbasa-basi dua orang yang baru bertemu. Sepertinya kabarku tidak lebih penting dari perubahanku, bagimu.

“Ah tidak juga mas, tidak ada yang berubah dariku”

Continue reading